MENJADI orang tua baru tentu membahagiakan.
Namun, kebahagiaan terkadang berubah menjadi kepanikan tatkala si kecil
mendadak sakit. Nah, ada baiknya Anda mengenali 10 penyakit pertama
bayi, seperti dipaparkan Dr. Kusnandi Rusmil, Sp.A dari RS Hasan Sadikin, Bandung berikut ini.
1. BATUK-PILEK - Batuk-pilek pada bayi bisa karena banyak faktor. "Sebagian besar penyebabnya virus, yang jenisnya ada ratusan banyaknya. Biasanya sembuh sendiri, kok. Gejalanya, hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam." Selain virus, batuk-pilek juga bisa karena bakteri. Biasanya disertai panas dan gejalanya lebih berat, yaitu tenggorokan berwarna merah. Harus diberi antibiotik. Jika terus berlanjut, bisa berakibat komplikasi radang telinga tengah. "Namun, sakit telinga tak selalu terjadi pada batuk pilek.
"Jika cairan atau lendir banyak keluar dari hidung bayi dan membuat napas tersumbat, beri obat tetes hidung atau sedot cairan hidung dengan alat khusus. "Yang penting, penyebabnya dulu yang diobati. Karena virus belum ada obatnya, maka pertahanan tubuh si bayi-lah yang harus ditingkatkan." Biasanya, batuk-pilek pada bayi terjadi sekitar lima hari. Jika panas tubuh bayi tak turun-turun hingga 2 - 3 hari, segera bawa ke dokter. "Orang tua tak perlu cemas jika bayi batuk-pilek. Jika disertai panas, beri obat panas. Jangan lupa, beri nutrisi yang baik, terutama yang mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan atau jus, minum yang banyak, terutama ASI."
1. BATUK-PILEK - Batuk-pilek pada bayi bisa karena banyak faktor. "Sebagian besar penyebabnya virus, yang jenisnya ada ratusan banyaknya. Biasanya sembuh sendiri, kok. Gejalanya, hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam." Selain virus, batuk-pilek juga bisa karena bakteri. Biasanya disertai panas dan gejalanya lebih berat, yaitu tenggorokan berwarna merah. Harus diberi antibiotik. Jika terus berlanjut, bisa berakibat komplikasi radang telinga tengah. "Namun, sakit telinga tak selalu terjadi pada batuk pilek.
"Jika cairan atau lendir banyak keluar dari hidung bayi dan membuat napas tersumbat, beri obat tetes hidung atau sedot cairan hidung dengan alat khusus. "Yang penting, penyebabnya dulu yang diobati. Karena virus belum ada obatnya, maka pertahanan tubuh si bayi-lah yang harus ditingkatkan." Biasanya, batuk-pilek pada bayi terjadi sekitar lima hari. Jika panas tubuh bayi tak turun-turun hingga 2 - 3 hari, segera bawa ke dokter. "Orang tua tak perlu cemas jika bayi batuk-pilek. Jika disertai panas, beri obat panas. Jangan lupa, beri nutrisi yang baik, terutama yang mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan atau jus, minum yang banyak, terutama ASI."
2. INFEKSI TELINGA - Infeksi
telinga dapat disebabkan batuk-pilek oleh virus yang terus-menerus,
sehingga virus masuk ke dalam saluran telinga. "Bisa juga karena telinga
kemasukan air yang mengandung kuman, sehingga mengakibatkan peradangan
saluran telinga tengah." Gejalanya, sakit pada telinga dan panas yang
tidak turun-turun selama 2 - 3 hari. "Harus segera dibawa ke dokter.
Kalau tidak segera ditangani, gendang telinga bayi bisa meradang dan
pecah."
Jika tak diobati, lama-lama radang
telinga akan makin parah dan dapat menimbulkan nanah. "Jika nanah pecah,
cairan itu akan keluar dari telinga dengan bau yang tidak enak. Efek
jangka panjangnya, sistem pendengaran rusak."
3. DIARE - Seperti
halnya batuk-pilek, diare pada bayi juga bisa karena bermacam faktor,
dari makanan yang tercemar kuman atau virus, keracunan makanan, sampai
alergi susu. Diare pada bayi umumnya dapat dilihat dari jumlah cairan
yang keluar melalui buang air besar (BAB) yang lebih banyak dari cairan
yang masuk. Frekuensi BAB-nya lebih dari tiga kali sehari. Jadi, harus
diberi banyak cairan supaya tidak terjadi dehidrasi.
Pencegahannya, beri bayi minum, misalnya oralit, minuman yang
mengandung ion, atau minuman yang mengandung probiotik, seperti yoghurt
untuk membantu keseimbangan kuman dalam perut. "Bayi enam bulan sudah
boleh, kok, diberi minuman mengandung ion atau probiotik." Kusnandi juga
menegaskan, obat diare yang paling ampuh bagi bayi sebenarnya ASI,
karena mengandung obat anti-virus atau kuman yang dapat mencegah dan
mengurangi lamanya penyakit bersarang di dalam tubuh bayi.
Diare yang disertai demam, lanjut Kusnandi, paling sering disebabkan
oleh virus. "Semua penyakit karena virus, tidak ada obatnya. Yang
penting, meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatasi kehilangan cairan
tubuh dengan banyak-banyak minum, terutama ASI."
Sementara diare disertai muntah, biasanya disebabkan karena rangsangan
ke dalam saluran pencernaan. "Rangsangan itu bisa macam-macam, bisa oleh
kuman atau racun zat kimia. Sekali lagi, yang penting adalah memberi
minum yang banyak. Bisa juga diberi obat anti muntah oleh dokter," kata
Kusnandi seraya mengingatkan agar orang tua tidak memberi bayi obat
pemampat feses atau tinja. "Jika tinja mampat, kuman enggak mati, malah
berkumpul di dalam usus. Lebih baik kuman dikeluarkan dulu melalui BAB.
Setelah kuman habis, otomatis diare akan berhenti dengan sendirinya,"
kata Kusnandi mengingatkan.
4. BATUK PLUS SESAK NAPAS - Pada
bayi yang memiliki potensi alergi atau asma, batuk pilek lama-lama bisa
menimbulkan sesak napas. "Batuk-pilek ini terjadi akibat kuman yang
lama-lama menyebar ke paru-paru. Bisa mengakibatkan gejala radang
paru-paru, yaitu sesak napas," ujar Kusnandi.
Jika sudah menyerang paru-paru, berarti sudah masuk ke tahap serius dan
harus betul-betul diobati. "Tanda-tanda sesak napas ini dapat dilihat
secara fisik, antara lain bayi bernapas lewat hidung, sehingga cuping
hidung kembang-kempis, napasnya cepat, setiap bernapas seperti ada yang
menariknya hingga dadanya cekung." Penanganan gejala-gejala serius ini
harus lebih teliti. Bila perlu dirawat di RS untuk diberi oksigen. "Jika
sudah sampai ke tahap serius, tak bisa lagi hanya diberi perawatan di
rumah. Bisa bahaya dan harus segera ditolong dokter," tegas Kusnandi.
5. SAKIT TENGGOROKAN - Sakit
tenggorokan pada bayi bisa karena kuman atau virus yang menyerang
tenggorokan. "Tanda-tanda fisiknya, tenggorokan berwarna merah, yang
dapat terlihat di bagian leher. Bayi juga terlihat seperti kesakitan,
rewel, dan biasanya sulit menelan."
Jika
disebabkan virus, biasanya dokter akan memberi obat pengurang rasa
sakit, vitamin, dan dianjurkan diberi makan yang banyak, terutama jus
buah, sayur bening, dan ASI, agar tubuhnya kembali kuat. Namun jika
penyebabnya kuman, dokter akan memberi antibiotik. "Bisa berupa sirup
atau puyer. Puyer lebih ekonomis dan dosisnya bisa lebih tepat, karena
dihitung per kilogram berat badan bayi. Efektivitasnya, sih, sebenarnya
sama saja dengan sirup."